Mata Kuliah Linguistik Umum
Cabang-cabang linguisti:
1.
fonologi adalah ilmu
yang mempelajari bunyi bahasa.
2.
Morfologi adalah ilmu
yang mempelajari bentuk bahasa.
3.
Sintaksis adalah ilmu
yang mempelajari kelompok-kelompok kata atau kalimat.
4.
Semantik adalah ilmu
yang mempelajari makna bahasa.
5.
Leksikologi adalah
ilmu yang mempelajari asal kata bahasa.
6.
Paragmatik adalah ilmu
yang mempelajari penyimpangan bahasa.
7.
Psikolinguistik adalah
ilmu yang mempelajari bahasa dalam hubungan dalam masyarakat.
8.
Sosiolinguistik adalah
ilmu yang mempelajari bahasa dengan akal budi manusia.
9.
Dialektologi adalah
ilmu yang mempelajari bahasa tentang dialek dan batas-batas dalam suatu wilayah
tertentu.
10. Wacana adalah ilmu yang mempelajari bahasa tentang paragraf.
11. Retorika adalah ilmu yang mempelajari bentuk gaya bahasa.
12. Stalistika adalah ilmu yang mempelajari tentang gaya bahasa
dalam karya sastra.
Afiksasi
1. Afiks
Imbuhan (afiks) adalah suatu bentuk linguistik yang di dalam suatu kata merupakan unsur langsung, yang bukan kata dan bukan pokok kata. Melainkan mengubah leksem menjadi kata kompleks, artinya mengubah leksem itu menjadi kata yang mempunyai arti lebih lengkap, seperti mempunyai subjek, predikat dan objek. Sedangkan prosesnya sendiri di sebut afiksasi (affixation). Imbuhan (afiks) adalah Bentuk (morfem) terikat yang dipakai untuk menurunkan kata.
Pada umumnya imbuhan (afiks) hanya dikenal ada empat, yaitu awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), awalan dan akhiran (konfiks). Dalam sumber lain disebutkan bahwa imbuhan (afiks) itu ada sembilan, yaitu prefiks, infiks, sufiks, simulfiks, konfiks, superfiks, interfiks, transfiks, dan kombinasi afiks.
2. Afiksasi
Ialah proses pembubuhan afiks pada suatu satuan, baik berupa satuan tunggal maupun kompleks untuk membentuk kata.
Contoh:
ber- padaLARI - berjberlari
me(N)- pada runcing - meruncing
-an pada pakai – pakaian.
3. Macam-macam Afiksasi:
Imbuhan (afiks) adalah suatu bentuk linguistik yang di dalam suatu kata merupakan unsur langsung, yang bukan kata dan bukan pokok kata. Melainkan mengubah leksem menjadi kata kompleks, artinya mengubah leksem itu menjadi kata yang mempunyai arti lebih lengkap, seperti mempunyai subjek, predikat dan objek. Sedangkan prosesnya sendiri di sebut afiksasi (affixation). Imbuhan (afiks) adalah Bentuk (morfem) terikat yang dipakai untuk menurunkan kata.
Pada umumnya imbuhan (afiks) hanya dikenal ada empat, yaitu awalan (prefiks), sisipan (infiks), akhiran (sufiks), awalan dan akhiran (konfiks). Dalam sumber lain disebutkan bahwa imbuhan (afiks) itu ada sembilan, yaitu prefiks, infiks, sufiks, simulfiks, konfiks, superfiks, interfiks, transfiks, dan kombinasi afiks.
2. Afiksasi
Ialah proses pembubuhan afiks pada suatu satuan, baik berupa satuan tunggal maupun kompleks untuk membentuk kata.
Contoh:
ber- padaLARI - berjberlari
me(N)- pada runcing - meruncing
-an pada pakai – pakaian.
3. Macam-macam Afiksasi:
1.prefiks,
2.sufiks,
3.
infiks
4.konfiks,
5.
gabungan afiks,
6.Simulfiks,
7.Superfiks,
8.Interfiks
9.
Transfiks )
1. Prefiks (Awalan)
Ialah afiks (imbuhan) yang ditempatkan di bagian muka dasar (mungkin kata dasar atau kata kompleks/jadian).
Contoh:
ber - -berjalan, bermain
di- -ditulis, dibeli, dipukul
meN- -menulis, membaca, mempertahankan
ter- -terpilih, terbawa
2. Sufiks (Akhiran)
Ialah morfem terikat yang digunakan di bagian belakang kata atau dilekatkan pada akhir dasar.
Contoh:
-an -makanan, mainan
-kan -ambilkan
-man, -wati _seniman, seniwati
3.Infiks (Sisipan)
Ialah afiks yang diselipkan atau dilekatkan di tengah kata dasar.
Contoh:
-el, -geletar,
-em, -gemetar,
-er, - gerigi
-in -kinerja
4. Konfiks
Ialah gabungan prefiks dan sufiks yang dilekatkan sekaligus pada awal dan akhir dasar.
Contoh:
ber – an -berdatangan, berhamburan
ke—an -keuangan, keahlian
per—an -perjuagan, pertemuan
se—nya -sebaik-baiknya, sebesar-besarnya
5.Gabungan Afiks
Ialah gabungan prefiks dan sufiks yang ditambahkan pada kata dasar tidak sekaligus.
Contoh:
ber—an -berpakaian
-pakai_pakaian berpakaian
member—kan -memberlakukan
laku_ berlaku_ berlakukan _memberlakukan
6. Simulfiks
Ialah afiks yang disamakan dengan ciri-ciri segmental yang dileburkan pada kata dasarnya. Biasanya di samakan dengan nasalisasi dari fonem pertama suatu bentuk dasar, dan fungsinya ialah membentuk verba atau memverbakan nomina, adjectiva atau kelas kata yang lain menjadi kata kerja.
Contoh:
Kopi → ngopi
Sate → nyate
Kebut → ngebut
Tulis → nulis
7.Superfiks atau suprafiks
Superfiks atau suprafiks adalah afiks yang dimanifestasikan dengan ciri-ciri suprasegmental atau afiks yang berhubungan dengan morfem suprasegmental
Imbuhan superfiks dapat kita jumpai dalam bahasa-bahasa daerah, superfiks itu sama halnya dengan bahasa dialek yang hanya di miliki oleh daerah tertentu.
Contoh :
Suwe → lama
Wedi → akut
Biti → kecil
Malampo → gemuk.
8. Interfiks
Interfiks yaitu suatu jenis infiks yang muncul di antara dua unsur. Dalam bahasa indonesia interfiks terdapat pada kata-kata bentukan baru, misalnya: interfiks –n-dan -o-.
Contoh:
indonesia-logi → indonesianologi
jawa-logi → jawanologi.
9. Transfiks
Transfiks yaitu jenis infiks yang menyebabkan kata dasar menjadi terbagi-bagi. Bentuk ini terdapat dalam bahasa-bahasa Afro-Asiatika, antara lain dalam bahasa arab.
Contoh:
nshr -a-a, → nashara
dzhb-a-a → dzahaba.
1. Prefiks (Awalan)
Ialah afiks (imbuhan) yang ditempatkan di bagian muka dasar (mungkin kata dasar atau kata kompleks/jadian).
Contoh:
ber - -berjalan, bermain
di- -ditulis, dibeli, dipukul
meN- -menulis, membaca, mempertahankan
ter- -terpilih, terbawa
2. Sufiks (Akhiran)
Ialah morfem terikat yang digunakan di bagian belakang kata atau dilekatkan pada akhir dasar.
Contoh:
-an -makanan, mainan
-kan -ambilkan
-man, -wati _seniman, seniwati
3.Infiks (Sisipan)
Ialah afiks yang diselipkan atau dilekatkan di tengah kata dasar.
Contoh:
-el, -geletar,
-em, -gemetar,
-er, - gerigi
-in -kinerja
4. Konfiks
Ialah gabungan prefiks dan sufiks yang dilekatkan sekaligus pada awal dan akhir dasar.
Contoh:
ber – an -berdatangan, berhamburan
ke—an -keuangan, keahlian
per—an -perjuagan, pertemuan
se—nya -sebaik-baiknya, sebesar-besarnya
5.Gabungan Afiks
Ialah gabungan prefiks dan sufiks yang ditambahkan pada kata dasar tidak sekaligus.
Contoh:
ber—an -berpakaian
-pakai_pakaian berpakaian
member—kan -memberlakukan
laku_ berlaku_ berlakukan _memberlakukan
6. Simulfiks
Ialah afiks yang disamakan dengan ciri-ciri segmental yang dileburkan pada kata dasarnya. Biasanya di samakan dengan nasalisasi dari fonem pertama suatu bentuk dasar, dan fungsinya ialah membentuk verba atau memverbakan nomina, adjectiva atau kelas kata yang lain menjadi kata kerja.
Contoh:
Kopi → ngopi
Sate → nyate
Kebut → ngebut
Tulis → nulis
7.Superfiks atau suprafiks
Superfiks atau suprafiks adalah afiks yang dimanifestasikan dengan ciri-ciri suprasegmental atau afiks yang berhubungan dengan morfem suprasegmental
Imbuhan superfiks dapat kita jumpai dalam bahasa-bahasa daerah, superfiks itu sama halnya dengan bahasa dialek yang hanya di miliki oleh daerah tertentu.
Contoh :
Suwe → lama
Wedi → akut
Biti → kecil
Malampo → gemuk.
8. Interfiks
Interfiks yaitu suatu jenis infiks yang muncul di antara dua unsur. Dalam bahasa indonesia interfiks terdapat pada kata-kata bentukan baru, misalnya: interfiks –n-dan -o-.
Contoh:
indonesia-logi → indonesianologi
jawa-logi → jawanologi.
9. Transfiks
Transfiks yaitu jenis infiks yang menyebabkan kata dasar menjadi terbagi-bagi. Bentuk ini terdapat dalam bahasa-bahasa Afro-Asiatika, antara lain dalam bahasa arab.
Contoh:
nshr -a-a, → nashara
dzhb-a-a → dzahaba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar